Selasa, 07 April 2015

Cerpen : Pesan Terakhir

cerpen ini juga aku buat ketika aku SMA, selamat membaca...

            Ribbi Andrea, cewek yang biasa di panggil Ribbi oleh temen-temenya itu adalah seorang siswi kelas 3 di SMA Bina Bangsa Malang. Ribbi mempunyai seorang sahabat cowok yang emang deket banget mulai dari mereka kecil, Felis namanya. Kemana-mana selalu bersama, nggak berangkat sekolah, pulang sekolah, nggak di kantin, bahkan di kelas pun mereka selalu berdua. Rumah mereka pun berdekatan.  Nggak heran kalau temen-temennya ngirain mereka pacaran .
            Sebenernya dari dulu Ribbi itu sangat-sangat memendam perasaan yang dalam banget sama Felis, tapi dia takut kalau perasaannya itu hanya akan membuat persahabatan mereka rusak,  akhirnya Ribbi pun berusaha untuk memendam perasaannya itu meskipun kadang rasa sakit dan nggak kuat untuk menahan perasaan itu sesekali muncul dalam dirinya.
            Tapi sama halnya seperti Ribbi, Felis pun sebenarnya juga merasakan hal yang sama kepada Ribbi, namun ia tidak mengungkapkannya karena sesuatu hal. Akhirnya perasaan itu tertinggal begitu saja.
            Waktu demi waktu berlalu, hari demi hari pun berganti seakan mengiringi keindahaan persahabatan mereka, perasaan yang selama ini terkubur di dalam hati pun seakan tak mampu lagi menahan rasa cinta yang amat sangat berat untuk di ungkapkan oleh keduanya karena sebab yang tak pasti, sampai akhirnya Felis benar-benar tak mampu lagi menahannya.
            Sore seusai sekolah, seperti biasanya Ribbi dan Felis pulang bersama. Felis yang terlihat pucat dan sangat lesu itu sudah tak kuat lagi menahan rasa cintanya kepada Ribbi. Dan langsung mengungkapkan segala isi hatinya kepada Ribbi. Ribbi yang memang sudah lama menginginkan kalau persahabatan mereka itu lebih dari sekedar sahabat pun langsung saja menyambutnya dengan senang hati. Dia tersenyum dan terlihat sangat bahagia sekali sambil memeluk Felis erat banget.
            Beberapa saat kemudian, Felis berkata kepada Ribbi kalau Ribbi benar-benar tulus mencintainya Ribbi harus mau melakukan suatu hal untuknya yaitu tidak berhubungan sama sekali dengan Felis hanya dalam waktu 1 hari, tidak bertemu, tidak saling berkomunikasi bahkan via telepon karena dia ingin membuktikan seberapa besar cinta Ribbi kepadanya. Ribbi pun segera saja menanggapi permintaan Felis tersebut dengan jawaban Iya karena ia benar-benar ingin menunjukkan kepada Felis kalau cintanya itu tulus.
            Pagi itu Ribbi yang biasanya berangkat ke sekolah bersama Felis pun berangkat ke sekolah diantar papanya. Sesampainya di sekolah Ribbi tidak bertemu Felis karna Felis tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Sepi rasanya melewati hari tanpa Felis namun ia tetap bersemangat karna ia ingin membuktikan rasa cintanya yang tulus itu kepada Felis. Pulang sekolah juga ia sendiri.
Ketika sampai dirumah, mama Ribbi berteriak-teriak memanggil Ribbi setelah mendapat telpon yang entah dari siapa, mamanya bilang kalau ia harus segera menemui Felis di rumahnya, tiap Ribbi berkata “kenapa ma?” mamanya hanya bisa diam. Ribbi pun segera bergegas menemui Felis, sesampainya di depan rumah Felis, perlahan ia masuk ke dalam rumah Felis, dan ia lihat sekelilingnya orang-orang yang entah kenapa menatap Ribbi dengan pandangan yang penuh makna. Ia berkata, “ada apa ini sebenarnya??” mama Felis pun hanya bisa menangis, dan memberikan selembar kertas kepada Ribbi dan berkata,”Ribbi, mungkin ini pesan terakhir untuk kamu dari Felis”.
Ribbi segera membuka kertas itu dan membaca sedikit demi sedikit kata yang tertulis di atas kertas itu yang bertuliskan, “ Selamat ya sayang, kamu berhasil melakukan permintaan aku kemarin, aku ingin kamu juga lakukan hal itu setiap hari. Aku sayang banget sama kamu”. Tanpa terasa, air mata Ribbi pun jatuh membasahi pipinya dan seakan tak mampu menerima kenyataan yang ada kalau Felis sudah tidak ada dan tidak akan pernah ada lagi untuk menemani hari-harinya .
Selama ini Felis memang mempunyai penyakit kanker otak yang perlahan demi perlahan penyakit itu sangat menyiksanya, dan membuatnya memendam perasaan cintanya yang sangat besar kepada Ribbi karna ia sadar usianya tidak akan bertahan lama dan ia takut kalau nanti ia tidak bisa membahagiakan orang yang sangat ia cintai itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar