cerpen ini juga aku buat ketika aku SMA, selamat membaca...
Ribbi
Andrea, cewek yang biasa di panggil Ribbi oleh temen-temenya itu adalah seorang
siswi kelas 3 di SMA Bina Bangsa Malang. Ribbi mempunyai seorang sahabat cowok yang
emang deket banget mulai dari mereka kecil, Felis namanya. Kemana-mana selalu bersama,
nggak berangkat sekolah, pulang sekolah, nggak di kantin, bahkan di kelas pun
mereka selalu berdua. Rumah mereka pun berdekatan. Nggak heran kalau temen-temennya ngirain
mereka pacaran .
Sebenernya
dari dulu Ribbi itu sangat-sangat memendam perasaan yang dalam banget sama
Felis, tapi dia takut kalau perasaannya itu hanya akan membuat persahabatan
mereka rusak, akhirnya Ribbi pun
berusaha untuk memendam perasaannya itu meskipun kadang rasa sakit dan nggak
kuat untuk menahan perasaan itu sesekali muncul dalam dirinya.
Tapi sama
halnya seperti Ribbi, Felis pun sebenarnya juga merasakan hal yang sama kepada
Ribbi, namun ia tidak mengungkapkannya karena sesuatu hal. Akhirnya perasaan
itu tertinggal begitu saja.
Waktu demi
waktu berlalu, hari demi hari pun berganti seakan mengiringi keindahaan
persahabatan mereka, perasaan yang selama ini terkubur di dalam hati pun seakan
tak mampu lagi menahan rasa cinta yang amat sangat berat untuk di ungkapkan
oleh keduanya karena sebab yang tak pasti, sampai akhirnya Felis benar-benar
tak mampu lagi menahannya.
Sore seusai
sekolah, seperti biasanya Ribbi dan Felis pulang bersama. Felis yang terlihat
pucat dan sangat lesu itu sudah tak kuat lagi menahan rasa cintanya kepada
Ribbi. Dan langsung mengungkapkan segala isi hatinya kepada Ribbi. Ribbi yang
memang sudah lama menginginkan kalau persahabatan mereka itu lebih dari sekedar
sahabat pun langsung saja menyambutnya dengan senang hati. Dia tersenyum dan
terlihat sangat bahagia sekali sambil memeluk Felis erat banget.
Beberapa
saat kemudian, Felis berkata kepada Ribbi kalau Ribbi benar-benar tulus
mencintainya Ribbi harus mau melakukan suatu hal untuknya yaitu tidak
berhubungan sama sekali dengan Felis hanya dalam waktu 1 hari, tidak bertemu,
tidak saling berkomunikasi bahkan via telepon karena dia ingin membuktikan
seberapa besar cinta Ribbi kepadanya. Ribbi pun segera saja menanggapi
permintaan Felis tersebut dengan jawaban Iya karena ia benar-benar ingin
menunjukkan kepada Felis kalau cintanya itu tulus.
Pagi itu
Ribbi yang biasanya berangkat ke sekolah bersama Felis pun berangkat ke sekolah
diantar papanya. Sesampainya di sekolah Ribbi tidak bertemu Felis karna Felis
tidak masuk sekolah tanpa keterangan. Sepi rasanya melewati hari tanpa Felis
namun ia tetap bersemangat karna ia ingin membuktikan rasa cintanya yang tulus
itu kepada Felis. Pulang sekolah juga ia sendiri.
Ketika sampai dirumah, mama Ribbi
berteriak-teriak memanggil Ribbi setelah mendapat telpon yang entah dari siapa,
mamanya bilang kalau ia harus segera menemui Felis di rumahnya, tiap Ribbi
berkata “kenapa ma?” mamanya hanya bisa diam. Ribbi pun segera bergegas menemui
Felis, sesampainya di depan rumah Felis, perlahan ia masuk ke dalam rumah
Felis, dan ia lihat sekelilingnya orang-orang yang entah kenapa menatap Ribbi
dengan pandangan yang penuh makna. Ia berkata, “ada apa ini sebenarnya??” mama
Felis pun hanya bisa menangis, dan memberikan selembar kertas kepada Ribbi dan
berkata,”Ribbi, mungkin ini pesan terakhir untuk kamu dari Felis”.
Ribbi segera membuka kertas itu
dan membaca sedikit demi sedikit kata yang tertulis di atas kertas itu yang
bertuliskan, “ Selamat ya sayang, kamu berhasil melakukan permintaan aku
kemarin, aku ingin kamu juga lakukan hal itu setiap hari. Aku sayang banget
sama kamu”. Tanpa terasa, air mata Ribbi pun jatuh membasahi pipinya dan seakan
tak mampu menerima kenyataan yang ada kalau Felis sudah tidak ada dan tidak
akan pernah ada lagi untuk menemani hari-harinya .
Selama ini Felis memang mempunyai
penyakit kanker otak yang perlahan demi perlahan penyakit itu sangat
menyiksanya, dan membuatnya memendam perasaan cintanya yang sangat besar kepada
Ribbi karna ia sadar usianya tidak akan bertahan lama dan ia takut kalau nanti
ia tidak bisa membahagiakan orang yang sangat ia cintai itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar